NPM :
1C414505
Kelas : 2IB01
SOFTSKILL
Ekonomi
Teknik
ALIRAN UANG (CASH FLOW) DAN PENYUSUNANNYA
Pengertian
Cash
flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal
utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan
atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
·
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
· Kedua,
fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
· Ketiga,
capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan
dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang
berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Aliran
kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow)
2. Aliran
kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi.
Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow)
dan aliran kas keluar (cash out flow).
3. Aliran
kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai
sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
Keterbatasan
Cash
flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
1. Komposisi
penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat
tunai.
2. Perusahaan
hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
3. Apabila
terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang
dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada
budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer
dalam memenuhi kewajibanya.
Manfaat
Adapun
kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi
beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1. Memberikan
seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian
dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu
menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4. Untuk
kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya.
Langkah-langkah
Penyusunan
Ada empat langka dalam
penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan
minimum kas
2. Menyusun
estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun
perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas
dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun
kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga
bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash
in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima
, jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa
penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan
aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat,
yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash
out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang
sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran
hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya
dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing
(pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya
kebutuhan dana jika terjadi deficit.
Contoh Soal:
1.
WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan
secara tunai.Income Statement per akhir tahun adalah sebagai
berikut:
Penjualan
Bersih
: Rp. 1.000
Harga Pokok
Penjualan
: Rp.
800 (-)
Laba Kotor
:
Rp. 200
Biaya Operasional
–
Gaji/Bonus : Rp. 50
–
Lain-lain : Rp. 40
–
Depresiasi : Rp. 20 (+)
Rp. 110 (-)
Laba Bersih Operasional
Rp. 90
Pajak Penghasilan 30
%
Rp. 30 (-)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp.
60
Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak
memperhitungkan biaya depresiasi sebagai biaya karena depresiasi merupakan
biaya non-kas. Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash
Flow yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
Laba
Bersih
: Rp. 60
Depresiasi
: Rp. 40 (+)
Cash
flow
: Rp 100
Cash Flow dapat disusun dengan periode (interval)
per tahun, per bulan, bahkan per hari. Tentu saja semakin pendek interval yang
dipakai, hasil penyusunan akan memiliki ketepatan yang lebih tinggi. Untuk
Bank, umumnya kita menggunakan interval bulanan atau tahunan.
CONTOH SOAL DIAGRAM CASH FLOW
1.
Sebuah perusahaan meminjam $1.000 selama delapan tahun. Berapa
banyak yang harus dibayarkan kembali dalam jumlah sekaligus pada akhir tahun
kedelapan ?
Jawab :
F = P(F/P,10%,8)
Jawab :
F = P(F/P,10%,8)

2.Pak Bena setiap tahun menabung di Bank AR selama 5 tahun dan
pada setiap kali menabung ia menyetorkan $1.000. Suku bunga tabungan adalah
15%. Berapa jumlah tabungannya pada awal tahun ke-6 ?
Jawab :

TRANSFORMASI KARAKTERISTIK ALTERNATIF
PROYEK KEDALAM DIMENSI MONETER
Definisi dan lingkup ekonomi teknik;
Proses pengambilan keputusan dan evaluasi keputusan; Pengertian cash flow dan
penyusunannya; Transformasi karakteristik berbagai alternatif proyek kedalam
dimensi moneter; Konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi uang; Perumusan
bunga dan contoh penggunaanya untuk berbagai variasi cash flow
Penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan NPV
yang megedepankan analisis kelayakan finansial tentu akan menolak proyek
investasi dengan nilai cash flow bersih yang lebih kecil dari modal karena
pihak investor akan mengalami kerugian. Akan teapi dalam prinsip Islam,
investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka, tetapi
dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untuk maupun situasu rugi.
Prinsip ini lebih menjunjung keadilan,karena hasil akhir suatu kegiatan bisnis
sebenarnya tidaklah pasti. Bila penetuan keuntungan dimuka, maka kemungkinan
besar salah satu pihak akan mengalami kerugian,sedangkan islam menghendaki
dilakukanya perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan penyedia dana
maupun pelaku aktivitas usaha.
Disamping itu penilaian keberhasilan suatu
usaha tidak saja ditentukan oleh peningkatan prestasi ekonomi dan finansial
saja. Akan tetapi keberhasilan itu harus diukur pula melalui tolak ukur
moralias dan nilai etika denga landasan nilai sosial dan agama. Dalam islam,
semua ketentuan hukum dan norma telah diatur oleh Al-Qur'an dan hadist yang
mejadi pedoman dalam bermuamalah. Dari kedua sumber tersebut terbentuklah pilar
yang menjadi landasan normatif ketika investasi. Setidakya ada empat landasan
etika yaitu landasan tauhid,keadilan dan keseimbangan,kehendak bebas dan
pertanggung jawaban. Walaupun masing-masing mempunyai penjabaran yang beragam
akan tetapi saat ini telah dijadikan konsensus sebagai makna bagi perspektif
aktivitas sosial ekonomi masyarakat muslim salah satunya adalah etika
investasi. Melalui aktivitas ekonomi,manusia dapat megumpulkan harta sebanyak
mungkin,akan tetapi kesemuanya itu tetap dalam batas yang telah ditetapkan oleh
Allah SWT.
Oleh karena itu keimanan memegang peranan
pening dalam ekonomi islam karena keimanan akan mempengaruhi cara pandang dalam
membentuk sikap,perilaku dan kepribadian manusia. Islam membolehkan untuk
memperkaya diri, meskipun demikian islam menentukan pula bagaimana cara yang
baik untuk memilikinya. Islam juga mengizinkan individu untuk mengelola
kekayaan yang menjadi miliknya, akan tetapi islam telah menentukan cara
mengelolanya dengan baik sehingga terjadi sirkulasi kekayaan pada semua anggota
masyarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi ekonomi hanya pada segelintir
orang.
Sumber :
1. https://yanuirdianto.wordpress.com/2014/10/10/aliran-uang-cash-flow/
2. http://dokumen.tips/engineering/pengertian-aliran-uang.html
Penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan NPV yang megedepankan analisis kelayakan finansial tentu akan menolak proyek investasi dengan nilai cash flow bersih yang lebih kecil dari modal karena pihak investor akan mengalami kerugian. Akan teapi dalam prinsip Islam, investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka, tetapi dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untuk maupun situasu rugi. Prinsip ini lebih menjunjung keadilan,karena hasil akhir suatu kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penetuan keuntungan dimuka, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan mengalami kerugian,sedangkan islam menghendaki dilakukanya perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan penyedia dana maupun pelaku aktivitas usaha.
Disamping itu penilaian keberhasilan suatu usaha tidak saja ditentukan oleh peningkatan prestasi ekonomi dan finansial saja. Akan tetapi keberhasilan itu harus diukur pula melalui tolak ukur moralias dan nilai etika denga landasan nilai sosial dan agama. Dalam islam, semua ketentuan hukum dan norma telah diatur oleh Al-Qur'an dan hadist yang mejadi pedoman dalam bermuamalah. Dari kedua sumber tersebut terbentuklah pilar yang menjadi landasan normatif ketika investasi. Setidakya ada empat landasan etika yaitu landasan tauhid,keadilan dan keseimbangan,kehendak bebas dan pertanggung jawaban. Walaupun masing-masing mempunyai penjabaran yang beragam akan tetapi saat ini telah dijadikan konsensus sebagai makna bagi perspektif aktivitas sosial ekonomi masyarakat muslim salah satunya adalah etika investasi. Melalui aktivitas ekonomi,manusia dapat megumpulkan harta sebanyak mungkin,akan tetapi kesemuanya itu tetap dalam batas yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu keimanan memegang peranan pening dalam ekonomi islam karena keimanan akan mempengaruhi cara pandang dalam membentuk sikap,perilaku dan kepribadian manusia. Islam membolehkan untuk memperkaya diri, meskipun demikian islam menentukan pula bagaimana cara yang baik untuk memilikinya. Islam juga mengizinkan individu untuk mengelola kekayaan yang menjadi miliknya, akan tetapi islam telah menentukan cara mengelolanya dengan baik sehingga terjadi sirkulasi kekayaan pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi ekonomi hanya pada segelintir orang.